MISTERI KEMATIAN
Baru-baru ini saya mendengar kabar bahwa salah satu pendeta, pengajar, pengkhotbah, dan dosen STT favorit saya sudah meninggal.
Yang saya ingat dari beliau adalah ketika dia mau meladeni pertanyaan saya sebagai anak SMA pada waktu itu, di mana pada waktu itu saya mengajukan beberapa pertanyaan seputar ajaran Kristen.
Pada waktu itu saya bertanya lewat WA kepada beliau. Yang saya salut dari beliau adalah ketika ia mau menjawab nomor WA yang tidak dikenalnya dan menyimpan kontak saya di HP nya serta menanyakan kabar saya.
Dia menjawab pertanyaan saya itu dengan baik dan yang paling saya ingat dari beliau adalah ketika dia pernah mengatakan kepada saya bahwa "jangan terlalu memusingkan perdebatan-perdebatan para teolog Kristen tentang pandangan doktrin Predestinasi, karena nanti di hadapan Tuhan, Tuhan tidak pertanyakan hal itu yang terpenting kamu hidup sesuai dengan firman Tuhan dan memercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi."
Saya sangat tersentuh dengan jawaban beliau, karena beliau adalah seorang yang rendah hati dan cinta Tuhan. Walaupun saya tahu bahwa beliau adalah orang yang terkenal dan pintar di dalam bidang teologi, tetapi beliau menjawab pertanyaan saya itu dengan sebuah nasihat sederhana yang mengandung nilai dan arti yang mendalam.
Dari situ saya belajar untuk menjadi pribadi yang rendah hati dan tidak sombong. Saya juga belajar dari beliau tentang melayani Tuhan dengan sepenuh hati dan menggunakan waktu dengan sebaik mungkin untuk melayani-Nya.
Kematian adalah hal yang tidak dapat kita ketahui dengan pasti karena pada faktanya kematian bisa di alami oleh siapa saja baik itu pada saat bayi, anak-anak, remaja, pemuda, orang tua, baik yang sehat maupun yang sedang sakit. Kematian adalah sebuah misteri ilahi di mana hanya Tuhan sajalah yang tahu kapan waktunya terjadi.
Tetapi yang terpenting selama hidup kita di dunia ini adalah apa yang telah kita perbuat untuk Tuhan. Apakah kita melayani-Nya dengan sungguh-sungguh? Atau setengah-setengah saja?
Melalui kehidupan beliau saya disadarkan untuk melayani Tuhan dengan segenap hati dan tidak melewatkan setiap waktu yang Tuhan berikan kepada saya, melainkan menggunakan seluruh waktu tersebut untuk melayani-Nya dengan seluruh hidup saya.
Saya ingat slogan beliau yang sangat melekat di hati saya yaitu: Kenal Allah, kenal diri, dan tahu diri.
Pada akhirnya selamat jalan Bu, sampai bertemu di rumah Bapa di Surga 😇🙏.
#SemuaHanyaAnugerah-Nya
#HidupUntukMelayaniTuhan
Komentar
Posting Komentar